Category: Kesehatan Wanita

Hormon yang Mempengaruhi Perkembangan Organ Reproduksi adalah Estrogen atau Progesteron?

No Comments
hormon yang mempengaruhi perkembangan organ reproduksi adalah

Hormon menjadi salah satu hal penting dalam keberjalanan suatu organ manusia, termasuk bagi organ reproduksi. Hormon yang mempengaruhi perkembangan organ reproduksi adalah anti mullerian atau AMH, androgen, estrogen, estradiol, estrone, progesteron, relaxin, dan testosterone. Berikut penjelasan dari ke-delapan hormon tersebut!

  1. Anti Mullerian Hormone / AMH

AMH bertindak sebagai penjaga gerbang kesuburan dan perkembangan reproduksi. Wanita dilahirkan dengan persediaan sel telur seumur hidup mereka, namun semua itu akan menurun seiring bertambahnya usia.

Selama kehamilan, AMH begitu penting dalam perkembangan janin karena bisa membantu perkembangan reproduksi janin laki-laki. Apabila janin berkromosom XY, testis akan menghasilkan AMH dan duktus muller akan menghilang.

Apabila janin memiliki kromosom XX, AMH akan berperan dalam pubertas dan ovarium orang dewasa. Di dalam ovarium, ini membantu dalam perkembangan awal folike. Folikel mendukung sel telur sebelum pembuahan.

  1. Androgen

Dihidrotestosteron merupakan hormon dengan sifat androgenik yang kuat. Hormon satu ini berperan dalam masa pubertas dan membantu pria mengembangkan karakteristik pria dewasa mereka.

Sekitar 10% testosteron dalam tubuh pria dan wanita diubah menjadi dihidrotestosteron pada orang dewasa, dengan jumlah yang jauh lebih tinggi pada masa pubertas. Inilah mengapa hormon ini berkaitan dengan pemicu pubertas.

  1. Estrogen

Estrogen merupakan sekelompok hormon yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan reproduksi pada wanita, estradiol, estriol, dan estrone. Ovarium menghasilkan ovum yang merupakan sumber utama estrogen dari tubuh.

Jaringan lemak dan kelenjar adrenal yang terletak di bagian atas setiap ginjal mempunyai sedikit estrogen. Pria juga mempunyai estrogen namun dalam jumlah kecil. Sedangkan alasan estrogen rendah pada wanita, yaitu menopause.

  1. Estradiol

Kita beralih pada pembahasan selanjtunya mengenai hormon yang mempengaruhi perkembangan organ reproduksi adalah estradiol. Estradiol terdapat di wanita juga pria, hanya saja tingkat hormon wanita lebih tinggi dibandingkan pria.

Pada wanita, estradiol berfungsi untuk mematangkan serta memelihara sistem reproduksi. Selama mentruasi, peningkatan estradiol menyebabkan pematangan dan pelepasan sel telur. Pada pria, estradiol berfungsi untuk pemeliharaan tulang, produksi oksida nitrat dan fungsi otak.

  1. Estrone

Estrone berasal dari ovarium, jaringan adiposa, serta kelenjar adrenal. Ditemukan dalam jumlah yang lebih tinggi pada wanita pascamenopause. Estrone bertanggungjawab untuk perkembangan dan fungsi seksual wanita.

  1. Progesteron

Progesteron adalah hormon yang diekresikan oleh korpus luteum, dan kelenjar endokrin. Hormon ini sering dikombinasikan dengan estrogen atau hormona lain untuk mengembangkan kontrasepsi seperti pil KB. Progesteron juga bertugas dalam mempersiapkan endometrium guna potensi kehamilan setelah ovulasi.

  1. Relaxin

Relaxin adalah hormon yang disekresikan di ovarium oleh korpus luteum. Relaxin penting untuk proses reproduksi wanita. Tingkat relaxin meningkat setelah ovulasi selama paruh kedua siklus menstruasi wanita, di mana diyakini bisa mengendurkan dinding rahim dan mempersiapkan untuk kehamilan.

Apabila wanita sedang hamil, kadar relaxin di tubuh akan terus meningkat selama trimester pertama, membantu implantasi dan pertumbuhan plasenta. Pada akhir kehamilan dan saat persalinan dimulai, relaxin membantu mengendurkan ligamen di panggul agar bisa meregang saat bayi meninggalkan tubuh ibu.

  1. Testosteron

Hormon seks utama yang ditemukan pada pria. Testosteron dihasilkan oleh testis. Wanita juga memiliki testosteron namun dalam jumlah yang sangat kecil. Testosteron membantu merubah fisik anak laki-laki menjadi pria saat pubertas, seperti suara bertambah berat, tumbuh rambut di bagian tertentu, semakin tinggi, hingga untuk menghasilkan sperma.Itulah penjelasan mengenai hormon perkembangan organ reproduksi. Kini kamu tahu bahwa hormon yang mempengaruhi perkembangan organ reproduksi adalah anti mullerian atau AMH, androgen, estrogen, estradiol, estrone, progesteron, relaxin, dan testosterone.

Categories: Kesehatan Wanita

Kamu Harus Tahu, Berikut Makanan yang Tidak Boleh Dimakan saat Haid

No Comments

Sebagian wanita merasa tidak nyaman saat haid karena gejala-gejala yang muncul seperti kram perut dan mual. Akibatnya wanita haid tidak bisa menikmati aktivitas secara normal. Agar gejala tersebut tidak parah, wanita harus memperhatikan minuman atau makanan yang tidak boleh dimakan saat haid.

Terdapat beberapa makanan yang sebaiknya dihindari selama haid. Apa saja makanan yang tidak boleh dimakan saat haid? Berikut adalah jawabannya!

Kondisi pencernaan saat haid

Saat haid, rahim wanita mengalami kontraksi karena zat prostaglandin yang juga memberikan pengaruh pada usus. Akibatnya, tidak jarang wanita mengalami diare sebelum haid maupun saat haid berlangsung. 

Selain itu, peningkatan hormon progesteron juga memicu gangguan sistem pencernaan pada tubuh. Oleh karena itu, sangat umum perut terasa begah hingga diare terjadi pada wanita selama haid.

Makanan yang tidak boleh dimakan saat haid

Sayangnya tidak semua makanan bisa dikonsumsi selama haid berlangsung. Sebab beberapa makanan bisa menimbulkan kram perut bahkan memperparah nyeri tersebut. Agar kamu tidak mengalami kram perut yang menyakitkan, hindari beberapa makanan di bawah ini:

1. Makanan tinggi gula

Makanan yang mengandung gula tinggi bisa menyumbang peningkatan energi secara mendadak sehingga bisa merubah kondisi atau suasana hati dalam waktu singkat. 

Agar kamu tetap tenang selama haid, sebaiknya kamu tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula secara  berlebihan.

2. Makanan tinggi garam

Sama halnya dengan gula, kandungan garam yang tinggi juga harus dihindari oleh wanita haid. Sebab garam bisa memicu perut kembung karena penumpukan air pada perut. Jadi, hindari makanan dengan kandungan garam yang tinggi seperti makanan cepat saji.

3. Minuman kafein

Jika kamu pecinta kopi, sebaiknya kamu libur minum kopi selama haid. Kafein pada kopi bisa menyebabkan masalah pencernaan sehingga nyeri pada perut juga makin parah.

4. Minuman alkohol

Minuman alkohol tidak baik dikonsumsi saat haid. Sebab alkohol bisa menyumbang nyeri kepala karena dehidrasi. Minumlah air putih agar gejala seperti perut kembung dan nyeri perut mereda.

5. Makanan atau minuman olahan susu

Meski susu sehat bagi tubuh, ternyata olahan susu kurang baik dikonsumsi selama haid. Hal ini karena susu memiliki kandungan asam arakidonat yang bisa memicu kram perut saat haid. Tidak semua makanan nikmat di lidah dilarang dikonsumsi.

Banyak mitos dan fakta yang tersebar di masyarakat bahwa beberapa makanan tidak boleh dikonsumsi seperti minum air es atau dingin. Padahal minuman dingin tidak memberi efek samping selama haid, namun gula berlebihan yang biasa dihidangkan dengan air es bisa menyumbang rasa perih pada perut. 

Tips makanan sehat saat haid

Agar harimu tetap terasa menyenangkan bebas dari nyeri perut, lakukan tips-tips makanan sehat saat haid berikut ini:

  • Makan sayur dan buah
  • Minum minuman herbal seperti jahe
  • Konsumsi omega 3
  • Konsumsi makanan mengandung protein tinggi

Demikian ulasan mengenai makanan dan minuman yang dilarang saat haid. Pastikan kamu konsumsi makanan yang sehat dan bergizi agar kram perut hilang. 

Categories: Kesehatan Wanita